77betsports

erek erek domba - Schneider Electric Diakui sebagai Perusahaan Paling Berkelanjutan di Dunia

2024-10-06 13:57:20

erek erek domba,gates of olympus offline apk,erek erek domba
JPNN.com » Ekonomi » Bisnis » Schneider Electric Diakui sebagai Perusahaan Paling Berkelanjutan di Dunia

Schneider Electric Diakui sebagai Perusahaan Paling Berkelanjutan di Dunia

Rabu, 10 Juli 2024 – 03:05 WIB Schneider Electric Diakui sebagai Perusahaan Paling Berkelanjutan di DuniaFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comSchneider Electric. Foto dok Schneider Electric

jpnn.com, JAKARTA - Schneider Electric™, pemimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan otomasi, meraih peringkat teratas dalam daftar "Perusahaan Paling Berkelanjutan di Dunia Tahun 2024" versi majalah Time dan Statista.

Penghargaan ini menjadi pengakuan atas komitmen Schneider Electric dalam mengurangi emisi, serta upaya perusahaan dalam membantu pelanggannya meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi emisi.

Time dan Statista menggunakan metodologi multi-tahap yang transparan untuk mengidentifikasi perusahaan-perusahaan paling berkelanjutan di dunia pada 2024.

Baca Juga:
  • Schneider Electric Hadirkan APC Back-UPS Pro Gaming, Ada Promo Khusus!

Dimulai dengan mengumpulkan lebih dari 5.000 perusahaan terbesar dan paling berpengaruh di dunia.

Pendekatan komprehensif ini akhirnya menghasilkan peringkat 500 perusahaan dari lebih dari 30 negara.

Baik Time maupun Statista menyoroti keahlian Schneider Electric dalam teknologi dan program Schneider Sustainability Impact (SSI).

Baca Juga:
  • SIG Tawarkan Solusi Bahan Bangunan Rendah Karbon

Program transformatif ini mendorong dan mengukur kemajuan perusahaan menuju target keberlanjutan global 2021-2025 yang berkontribusi pada enam komitmen jangka panjang yang mencakup seluruh dimensi terkait lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).

Di antara kemajuan ini, perusahaan membantu pelanggan mengurangi emisi karbon mereka, sebesar 553 juta ton CO2 sejak 2018.