77betsports

live nobar bola - Gegara Corona, Pencapaian Ekonomi 6 Tahun Terakhir Terbuang Sia

2024-10-08 21:55:58

live nobar bola,link sarana365,live nobar bola
JPNN.com » Internasional » Eropa » Gegara Corona, Pencapaian Ekonomi 6 Tahun Terakhir Terbuang Sia-Sia

Gegara Corona, Pencapaian Ekonomi 6 Tahun Terakhir Terbuang Sia-Sia

Sabtu, 01 Agustus 2020 – 05:40 WIB Gegara Corona, Pencapaian Ekonomi 6 Tahun Terakhir Terbuang Sia-SiaFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comSuasana di lapangan Puerta del Sol yang kosong saat penerapan kebijakan lockdown di tengah wabah COVID-19, di Madrid, Spanyol 5 April 2020. Foto: ANTARA /REUTERS / Juan Medina/aww.

jpnn.com, MADRID - Spanyol mulai memasuki resesi ekonomi setelah nilai Produk Domestik Bruto (PDB) turun sampai 18,5 persen pada Kuartal II 2020.

Situasi itu disebabkan salah satunya oleh kebijakan karantina ketat yang diberlakukan pemerintah untuk menekan penyebaran COVID-19.

Namun, langkah itu justru menghapus seluruh upaya pemerintah memulihkan ekonomi dari krisis dalam enam tahun terakhir.

Baca Juga:
  • Update Corona 31 Juli 2020: Pasien di RSD Wisma Atlet yang Sembuh Lumayan Banyak

Sejumlah pengamat sebelumnya memperkirakan PDB akan turun sampai 16,6 persen. Namun, nilai PDB yang anjlok sampai 5,2 persen pada Kuartal I 2020 menyebabkan Spanyol memasuki resesi terparahnya.

Pertumbuhan ekonomi Spanyol melambat sampai 22,1 persen (year-on-year) atau turun 4,1 persen dari kuartal sebelumnya.

Sektor belanja domestik jadi penyumbang utama perlambatan tersebut ditambah oleh turunnya investasi dan nilai ekspor.

Baca Juga:
  • Update Corona: Pertahanan Vietnam Mulai Jebol

Perekonomian Spanyol sempat tumbuh dalam 24 kuartal berturut-turut sampai akhirnya melambat pada Kuartal I 2020. Padahal, perekonomian Spanyol baru akan pulih dari krisis keuangan 2008.

Pemerintah memprediksi pertumbuhan ekonomi akan melambat sampai 9,2 persen pada 2020. Prediksi itu melampaui angka pertumbuhan yang juga anjlok akibat krisis keuangan 2008-2013. Namun, otoritas setempat berharap ekonomi akan kembali bertumbuh 6,8 persen pada 2021.