77betsports

pertandingan zamalek - Armenia dan Azerbaijan Bunuh

2024-10-08 18:21:06

pertandingan zamalek,mimpi di kasih gelang,pertandingan zamalek
JPNN.com » Internasional » Eropa » Armenia dan Azerbaijan Bunuh-bunuhan, Donald Trump Berusaha Jadi Pahlawan

Armenia dan Azerbaijan Bunuh-bunuhan, Donald Trump Berusaha Jadi Pahlawan

Senin, 28 September 2020 – 12:20 WIB Armenia dan Azerbaijan Bunuh-bunuhan, Donald Trump Berusaha Jadi PahlawanFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comPresiden AS Donald Trump memegang Injil di depan Gereja St John, Washington, Senin (1/6). Foto: AP

jpnn.com, WASHINGTON DC - Presiden Amerika Serikat Donald Trump berusaha tampil sebagai pahlawan di tengah konflik bersenjata antara Armenia dan Azerbaijan. Dia mengaku akan berusaha mendamaikan kedua negara pecahan Uni Soviet tersebut.

"Kami terus memantau situasinya dengan sangat cermat," kata Trump dalam jumpa pers Minggu malam (27/9) waktu setempat.

"Kami memiliki banyak hubungan baik di area itu. Kami akan melihat apakah kami bisa menghentikannya." ujar Trump.

Baca Juga:
  • Armenia Menyerang, Presiden Azerbaijan: Semoga Allah Mengistirahatkan Syuhada Kami

Bentrok yang terjadi di wilayah Nagorno-Karabakh akhir pekan lalu menewaskan sedikitnya 16 personel militer dan beberapa warga sipil.

Dalam pidatonya kepada rakyat Azerbaijan, Presiden Aliyev mengatakan angkatan bersenjata Armenia menembaki permukiman dan lokasi-lokasi militer.

"Akibat tembakan musuh, ada korban di antara penduduk sipil dan prajurit kami. Beberapa orang terluka. Semoga Allah mengistirahatkan para syuhada kami dengan tenang," kata dia, tanpa menyebutkan jumlah korban secara spesifik.

Baca Juga:
  • Konflik Armenia Vs Azerbaijan Memanas, Turki Siap Kirim Pasukan

Aliyev bersumpah untuk membalas darah para martir, dengan mengatakan bahwa tentara Azerbaijan terus melakukan pembalasan terhadap lokasi militer Armenia. Banyak unit peralatan militernya telah dihancurkan.

"Ini adalah perwujudan lain dari fasisme Armenia," ujar dia.