77betsports

playsbo - Polytron Harap Pemerintah Lanjutkan Program Subsidi Motor Listrik

2024-10-08 03:09:01

playsbo,mpostreaming,playsbo

JAKARTA, KOMPAS.com –PT Hartono Istana Teknologi (Polytron) mengungkapkan bahwa habisnya kuota subsidi motor listrik akan mengurangi minat masyarakat untuk membeli motor listrik hingga akhir 2024.

Seperti diketahui, kuota subsidi motor listrik tahun ini telah habis terhitung sejak 4 September yang lalu.

Sistem Informasi Bantuan Pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Roda Dua atau Sisapira mencatat, penyaluran subsidi motor listrik kepada masyarakat tahun ini mencapai 60.857 unit.

Baca juga: PO Sinar Jaya Buka Tiga Rute Baru ke Kudus

Keseruan pengunjung Jakarta Fair 2023 yang mencoba melakukan cek penerima subsidi motor listrik Rp 7 juta dari pemerintahKOMPAS.com/daafa Keseruan pengunjung Jakarta Fair 2023 yang mencoba melakukan cek penerima subsidi motor listrik Rp 7 juta dari pemerintah

Direktur Komersial Polytron Tekno Wibowo, mengatakan, pihaknya berharap program subsidi motor listrik dapat dilanjutkan pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Menurutnya, peningkatan penggunaan motor listrik dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak (BBM) dan, pada akhirnya, menurunkan subsidi yang harus dikeluarkan oleh pemerintah.

Tekno mengatakan, sangat disayangkan apabila kuota subsidi motor listrik tidak ditambah pada saat permintaan pasar meningkat.

Baca juga: Spesifikasi Polytron Fox 500, Ada Cruise Control, Jarak Tempuh Tembus 130 Km

"Kalau kita masih mengharapkan support dari pemerintah karena ini kan sebetulnya yang dapat manfaat pemerintah juga. Karena kalau semakin banyak yang beralih ke motor listrik, maka subsidi untuk BBM akan berkurang," ujar Tekno di Jakarta (18/9/2024).

Sementara itu, Head of Product Electric Vehicle Polytron, Ilman Fachrian Fadly mengatakan, penjualan motor listrik bisa terdampak imbas habisnya kuota subsidi dari pemerintah.

"Setelah subsidi kemarin kuotanya habis, ya pasti juga masyarakat galau nih, ada lagi atau tidak subsidi ini,” ucap Ilman.

“Ini juga terkait rasa ketidakpastian baik konsumen maupun produsen, jadi kita jalani dulu sampai ada kepastian dari pemerintah," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.