77betsports

rtp platinum toto - Berkat KUR BRI, Petani Rempah di Danau Toba Naik Kelas

2024-10-07 05:53:51

rtp platinum toto,induk organisasi sepak bola dunia,rtp platinum toto
JPNN.com » Ekonomi » UMKM » Berkat KUR BRI, Petani Rempah di Danau Toba Naik Kelas

Berkat KUR BRI, Petani Rempah di Danau Toba Naik Kelas

Rabu, 12 Juni 2024 – 06:10 WIB Berkat KUR BRI, Petani Rempah di Danau Toba Naik KelasFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comSalah satunya rempah Andaliman atau bernama latin zanthoxylum acanthopodium yang merupakan rempah khas Danau Toba, Sumatera Utara. Foto: dok BRI

jpnn.com, JAKARTA - Salah satunya rempah Andaliman atau bernama latin zanthoxylum acanthopodium yang merupakan rempah khas Danau Toba, Sumatera Utara.

Rempah yang memiliki rasa pedas, getir, panas, mentol, dan aroma harum seperti bau jeruk ini dapat diolah menjadi bumbu masak serta dapat pula dibuat keripik, bandrek, dan berbagai makanan-minuman lainnya.

Marandus Sirait, salah satu pelaku usaha rempah Andaliman di Desa Sionggang Utara, Kecamatan Lumban Julu, Kabupaten Toba, Sumatera Utara menjadi yang pertama kali membudidayakan Andaliman di Lumban Julu.

Baca Juga:
  • Wealth Management BRI Sabet Penghargaan di Global Private Banking Innovation Awards 2024

Inisiatifnya tersebut menginspirasi masyarakat sekitarnya turut serta membuat usaha yang sama.

Sirait memulai usaha andaliman pada 2017 dengan nama UMKM CV Andaliman Mangintir dengan membudidayakan dan menjual rempah Andaliman, baik yang masih segar maupun dalam kemasan, serta produk-produk turunannya ke dalam dan luar negeri.

Usaha Andaliman Sirait memiliki modal awal sebesar Rp 50 juta. Modal tersebut dipakai untuk membeli bibit, alat-alat produksi, menyewa lahan untuk menanam, dan kebutuhan lainnya. 

Baca Juga:
  • BRI Bantu Klaster Usaha Kain Tuan Kentang Palembang Naik Kelas

Andaliman sendiri, kata Sirait, membutuhkan waktu 1 tahun untuk tumbuh. Masa panennya dimulai di bulan Maret hingga Juni. Selepas bulan tersebut, produksi Andaliman akan terus berkurang. 

“Saat stok Andaliman sedang normal, eceran Andaliman memiliki harga paling murah Rp 15.000 per kilogram. Namun, ketika stok sedang sedikit, harga Andaliman bisa mencapai Rp 250.000 sampai Rp 300.000 per kilogram,” ujarnya. Ia pun dapat meraup omzetnya sekitar Rp 20 juta tiap bulannya.