77betsports

live real madrid vs valencia - Bicara Ciri Pemerintah Otoriter, Mahfud: Perilaku Begini Sudah Muncul

2024-10-06 13:49:29

live real madrid vs valencia,angka jadi 3d,live real madrid vs valencia
JPNN.com » Nasional » Hukum » Bicara Ciri Pemerintah Otoriter, Mahfud: Perilaku Begini Sudah Muncul

Bicara Ciri Pemerintah Otoriter, Mahfud: Perilaku Begini Sudah Muncul

Jumat, 14 Juni 2024 – 16:00 WIB Bicara Ciri Pemerintah Otoriter, Mahfud: Perilaku Begini Sudah MunculFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comPakar tata hukum negara Mahfud MD di Sekolah Partai milik PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (14/6). Foto: PDIP

jpnn.com, JAKARTA - Guru Besar Hukum Tata Negara Mahfud Md mengungkapkan eksekutif yang mencampuri legislatif dalam membuat aturan menjadi ciri dari pemerintahan otoriter.

Dia mengaku saat ini sudah melihat ciri tersebut setelah melihat tindak tanduk pemerintahan yang menekan eksekutif membuat aturan.

Mahfud berbicara demikian saat menjadi pembicara kunci acara Sekolah Hukum yang diikuti oleh seluruh calon anggota DPR RI, DPRD Provinisi dan DPRD Kabupaten/Kota terpilih 2024 Dapil DKI Jakarta di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (14/6).

Baca Juga:
  • Setiap Jumat, PDIP Bakal Gelar Sekolah Hukum, Ini Demi Melawan Kazaliman

"Kita jangan teledor bahwa ini, perilaku-perilaku begini sudah muncul. Eksekutifnya intervensionis. Masuk ke sana, masuk ke sana, pakai bansos, pakai apa, pokoknya masuk. Enggak bisa baik-baik, injak kakinya," kata Mahfud, Jumat.

Adapun, acara Sekolah Hukum diikuti pula oleh Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan ribuan kader parpolnya secara daring.

Mahfud mengungkapkan otoriterianisme di suatu negara bakal menghasilkan hukum bersifat ortodoks konservatif. Artinya, pembuatan aturan bersifat sentralistik atau diatur dari pusat.

Baca Juga:
  • Bicara di Acara Sekolah Hukum, Mahfud MD: Indonesia Sudah Bersatu, tetapi Belum Adil dan Makmur

Selain itu, katanya, ortodoks konservatif membuat hukum menjadi semacam pembenaran terhadap keinginan penguasa atau positivistik instrumentalistik.

"Saya ingin umur calon kepala desa sekian. Lo, enggak bisa, Pak, ya (dipaksa) dipositifkan bagaimana caranya, suruh DPR ubah, suruh KPU, suruh pengadilan, langgar semua prosedur yang tersedia," kata Mahfud mencontohkan hukum jadi pembenar keinginan.